BNPB Sebut Kerugian Akibat Bencana Banjir di Jabodetabek Mencapai Rp 1,69 Triliun

author
2 minutes, 12 seconds Read

Medan Pers – Jakarta – Badan Nasional untuk Bencana Montain (BNPB), Bogor, Depot, Tangerang dan Bekashi (Jabodetabek), 1,69 triliun rupee, menyebabkan lebih banyak kerugian sosial -ekonomi.

“Dari bencana ini, total biaya kerugian dan kerugian mencapai 1.699.670.076.814 rp,” katanya.

Baca juga: Taspen, penduduk Dzhamba menyebarkan bantuan dalam paket makanan untuk penduduk banjir

Nilai kerusakan disebabkan oleh BNPB di Majelis Koordinasi, Pengembangan dan Budaya Manusia (Kamdenko PMK), Jakarta, pada hari Kamis.

“Angka ini memiliki dampak serius pada kehidupan infrastruktur, ekonomi dan daerah yang terluka,” katanya.

Baca Juga: Majelis Mindshare Universitas LPKM Bakrie, Diskusikan Strategi untuk Mengurangi Bencana Alam

Dalam laporan itu, lalat pada hari Minggu (2/3) dan Senin (2/3) dan Senin (2/3), pada hari Senin, yang menghabiskan rincian di bidang banjir untuk kehidupan dan kehidupan ekonomi dan kehidupan.

BNPB, RP Bekya Rance adalah kerusakan tertinggi pada kerusakan yang disebabkan oleh banjir. 659,1 miliar, dengan kerugian tambahan 20,9 miliar rp. Dengan demikian, efek total mencapai 680 miliar rp.

Lihat juga: Pemerintah Kabupaten Sumedang membantu bekerja dengan banjir Cimangkuung melalui Si Tua

Adapun kota Bekasi, itu adalah kerugian terbesar, tanpa merusak total 878,6 miliar.

Selain itu, total kerusakan dan kerugian untuk provinsi Jakarta mencapai 1,92 miliar rp. Kemudian Bogor Regensia berjumlah 96,7 miliar rp, dan kota Deplica adalah Rp. 28,8 miliar.

Meskipun ia menambahkan bahwa Tangerang Regency RP mencatat kerugian 5,06 miliar. Hanya Kota Tangerang – Kota Tangerang Selatan tidak memberikan kerusakan atau kerugian penting.

Menurut Mukhari, hilangnya barang dan kerugian sehubungan dengan hilangnya barang dan kerugian, sektor perumahan untuk sektor perumahan memiliki kerusakan yang paling berpengaruh, dan kerugian – 1.34.732 352 5500 orang.

Selain itu, infrastruktur merusak 45.880 miliar, RP, korban dari -untuk akses transportasi dan intervensi di lembaga publik 110 117 582 000 rp. Dengan demikian, total kerugian sektor ini mencapai 155 997 582 000 rp.

Selain itu, sektor ekonomi, 130.275 miliar rupee, dari penurunan aktivitas ekonomi RP, kerugian dan kerugian dan kerugian dalam jumlah 14.188.51.511.51.51.51.51.51.51818.

“Ini tidak membahayakan infrastruktur fisik tidak hanya pada banjir, tetapi juga mencegah roda ekonomi perusahaan,” katanya.

Kemudian 36 786 198, 198.314 kerugian sosial, peningkatan dan peningkatan kebutuhan akan bantuan sosial dalam kaitannya dengan penyakit, pendidikan dan masyarakat yang terkena dampak. Total kerugian silang -bond terdaftar 352.452.000 rp.

“Selama periode ini, berbagai aspek yang berisi berbagai aspek, lingkungan dan bencana mencakup berbagai aspek,” katanya.

“Hampir 1,7 rupee total kerusakan dan biaya kerusakan pada triliun 2025 adalah salah satu bencana alam ekonomi dan sosial yang hebat, banjir tahun 2025,” katanya.

Ini menekankan bahwa semua pihak harus secara serius melihat stabilitas lingkungan dari semua pihak, terutama masyarakat, program pengembangan (RT / RW), karena akan lebih baik memaksimalkan upaya untuk mencegah atau mempertahankan konsekuensi dari bencana alam.

Dalam hal ini, BNPB juga merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi melek huruf alam di masyarakat untuk mengelola intensitas hujan di daerah yang terkena dampak.

“BNPB juga membantu 8.225.706.356 bantuan dan peralatan lokal dalam bentuk peralatan operasional, serta dalam manajemen bencana,” kata Abdibari. (Antara / Medan Pers)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *