Budi Sulistyono Pertanyakan Efektivitas Investasi Danareksa di Garuda Indonesia

author
1 minute, 38 seconds Read

Medan Pers, Komite Representatif Jakarta VI Buda Sulistyono Anggota mempertanyakan dampak PT Danarekksa (PERSO), yang berinvestasi dalam menyelamatkan Garuda Indonesia.

Pada persidangan dengan Danarekssa, RDP menekankan seseorang bernama KANANG, dan dana Pasal RP1.1 tidak memiliki dampak signifikan pada peningkatan kondisi keuangan dan pengelolaan maskapai penerbangan utama.

Baca juga: 6 universitas terkenal bekerja bersama dengan DPRKP untuk menyelesaikan dan kualitas perumahan.

Kanang masih menekankan bahwa ada ancaman terhadap pemogokan bahwa masih ada ketidakpuasan dari karyawan dan bahwa ancaman pemogokan tidak sepenuhnya diselesaikan oleh ancaman pemogokan.

Kanang mengatakan pada RDP Senin (10/3), “karena kami sering tidak puas oleh mantan karyawan dari mantan karyawan, kami sering menerima ketidakpuasan dari mantan karyawan, jadi kami sering tidak puas dengan mantan karyawan.

Baca Juga: Revisi metode TNI dianggap sebagai fungsi DWIF.

Kanang menekankan bahwa upaya untuk menyelamatkan Garuda Indonesia harus mencakup tidak hanya fokus pada aspek ekonomi tetapi juga meningkatkan manajemen. Menurutnya, masalah keuangan maskapai penerbangan akan terus diulang tanpa reformasi tingkat manajemen.

“Jika misi penyelamatan ini memengaruhi sisi pengacara manajemen? Tidak hanya itu pertanyaan keuangan, tetapi siklus masalah ini akan terus terjadi tanpa solusi lengkap. Danarekssa dapat memasuki sistem bisnis Garuda dengan lebih teliti.”

Baca Juga: Pemerintah Kota Bogor untuk Sinergi dan Pengembangan DPRD Berkelanjutan

Dia juga telah meminta penjelasan terkait dengan kemajuan investasi Danarexa di Garuda sejak 2022, yang akan berlangsung selama lima tahun. Kanang bertanya apakah intervensi itu dilakukan sesuai dengan rencana dan bagaimana pembayaran dilakukan untuk investasi Garuda.

Selain diskusi tentang Garuda Indonesia, Kanang juga menekankan keadaan real estat industri di bawah Danarekssa. Dia memburuk oleh ketidakpastian ekonomi global dan berpotensi mempengaruhi ekonomi nasional, termasuk risiko pekerjaan (redundansi) di sektor industri.

“Banyak sektor industri telah mulai berkurang, dan ini diharapkan. Secara khusus, ada potensi untuk menyebabkan pemecatan karena ketidakpastian ekonomi global. Secara khusus, saya ingat bahwa ada penyesuaian yang baik dengan pemerintah lokal dan pusat mengenai upah kerja, layanan mudah dan aturan sederhana.” (Tan/Medan Pers)

Baca artikel lain … BOGOR CITY DPRD -Leksiko menekankan harga makanan dasar untuk menekankan harga makanan dasar untuk perlindungan bola.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *