Medan Pers, Subia – Kustom Tanjang Pech menunjukkan komitmen untuk mempertahankannya di bidang pemeliharaannya dan memperkuat implementasi hak.
Kerjasama taktis dengan berbagai pihak seperti Akademi Angkatan Laut Cadmi (AAL) dan Polisi Regional Jawa Timur (Polisi Regional di Jawa Timur), Pajak Kustom Tanjang Peters dan Pajak Konsumen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di bidang pajak konsumen.
Baca Juga: Jakarta Kustom Regional Authority Tire memberikan peralatan PLB kepada produsen ban
Sebanyak 23 kadet korps pasokan subia aal memberikan pelatihan praktis selama tiga hari dalam 12-16 hari. Desember 2024 dengan Otoritas Pejabat Kustom Tanjang Perak.
Kegiatan dimulai dengan dua sesi pelatihan di AAL dan berlanjut pada pertemuan ketiga di Tanjung Perak.
BACA: Selamat, Java Custom Regional Office Div akan menerima P4GN Insan Award oleh BNNP Central Java
Kepala Kantor Bea Cukai Tanjang, Dwijanto Wahudi, telah berharap bahwa kerja sama ini dapat mendukung pemulihan aturan masa depan.
“Kami berharap kerja sama ini akan dapat menciptakan koordinasi yang kuat antara kebiasaan dan Akademi Angkatan Laut untuk mematuhi aturan bea cukai dan cukai,” kata Dwyson dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (12/31).
Baca juga: Kantor Polisi Bea Cukai dan SIAK menyelundupkan 1,6 kg metafotamin, 3 orang aman
Selama pelatihan, taruna menerima materi untuk memperingatkan pajak kebiasaan dan cukai, proses impor dan kebiasaan terhadap penipuan atas nama adat.
Untuk memperluas wawasan, taruna diundang untuk mengunjungi kebiasaan pelabuhan Tanjung Perak dengan terminal PT Peticimas subaya.
Selanjutnya, pada 18 Desember 2022, Tanjung menerima kunjungan ke kebiasaan ke Polisi Regional Java Timur. Pertemuan ini merupakan langkah khusus untuk memperkuat koordinasi dua organisasi dalam proses pidana.
Dwijanto juga menyatakan identitasnya sebagai koperasi sejauh ini, terutama dalam ekspor ekspor kendaraan bermotor yang dicuri ke Taitam Lestela beberapa waktu yang lalu.
Dia mengatakan, “Koordinasi antara kebiasaan dan polisi memiliki dampak positif, terutama tidak sesuai dengan ketentuan perlindungan orang terhadap ancaman barang impor.”
Kustom Tanjung Pere berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak yang berbeda untuk mempertahankan integritas dan memberikan perlindungan maksimal kepada penduduk Indonesia.
“Ini akan lebih optimal karena kerja sama yang kuat di sektor bea cukai, pemeliharaan dan penegakan hukum,” pungkasnya. (MRK/Medan Pers)