Medan Pers, JAWA TENGAH – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan Sindrom AIDS (AIDS) menyerang lebih dari 500 ribu orang pada tahun 2023.
Angka-angka tersebut berdasarkan informasi yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan dengan bantuan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
BACA SEMUA: Penganiaya Anak di Panti Asuhan Fisabilillah Menjadi HIV Positif
IDI adalah perkumpulan profesi dokter Indonesia yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1950.
IDI Jawa Tengah dengan alamat web idijawatengah.org merupakan cabang dari Ikatan Dokter Indonesia dan merupakan perkumpulan profesi dokter di wilayah Jawa Tengah. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, dan melindungi kepentingan anggota dan masyarakat di bidang kesehatan.
BACA JUGA : Dr. Liliana: Diskriminasi dan kebencian itulah yang membunuh orang yang hidup dengan HIV
Mereka menyebutkan jumlah penderita infeksi HIV (HIV) di Indonesia hingga September 2023 diperkirakan mencapai 515.455 orang.
Dari jumlah tersebut, sekitar 88% atau 454.723 orang sudah mengetahui tentang HIV.
BACA JUGA: Lanjutkan Edukasi Pekerja Tentang HIV/AIDS P2, Sido Muncul Raih Penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan
HIV/AIDS merupakan penyakit umum yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Penyakit ini bisa menular ke orang lain. Lalu apa saja cara penularan HIV dan obat-obatan yang bisa digunakan oleh penderitanya.
Bagaimana cara penularan HIV?
IDI IDI Pusat menyatakan bahwa HIV/AIDS disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
HIV ditularkan melalui kontak dengan air yang terkontaminasi.
– Homoseksualitas
Infeksi besar terjadi melalui hubungan seks tanpa kondom (tanpa kondom) dengan orang yang terinfeksi.
Ini termasuk seks genital, punggung, dan, meskipun lebih jarang, seks oral.
– Penggunaan jarum suntik bersama
Berbagi alat suntik atau alat suntik dengan orang yang terinfeksi HIV adalah hal biasa di kalangan pengguna narkoba.
– Donor darah dan produk darah
Meskipun risiko ini sangat berkurang karena protokol yang dipantau dengan cermat, infeksi dapat terjadi melalui transfusi darah atau produk darah yang terkontaminasi.
– Penularan sejak lahir
Seorang ibu yang mengidap HIV dapat menularkan virus tersebut kepada bayinya selama kehamilan, kelahiran, atau melalui hubungan seks.
AIDS tidak menular melalui kontak biasa seperti berpegangan tangan, berpelukan, atau berbagi peralatan, kecuali terdapat luka terbuka atau benda di mulut orang yang terinfeksi.
Obat apa yang direkomendasikan untuk penderita HIV?
Pengobatan bagi pengidap HIV biasanya dengan obat antiretroviral (ARV). Hal ini bertujuan untuk memerangi infeksi HIV, perkembangan penyakit, dan meningkatkan kesehatan pasien.
Berikut ini adalah berbagai jenis obat yang direkomendasikan, antara lain:
– Inhibitor Transkriptase Transfer Nukleosida (NRTI)
Obat-obatan ini bekerja dengan memblokir enzim reverse transkriptase yang dibutuhkan virus untuk bereplikasi.
Contoh NRTI seperti Zidovudine (AZT) menjadikan AZT sebagai obat pertama yang disetujui untuk pengobatan HIV.
Obat ini termasuk dalam golongan nukleosida atau nucleoside reverse transkriptase inhibitor (NRTI).
– Inhibitor Transkriptase Terbalik Non-Nukleosida (NNRTI)
NNRTI juga menghambat enzim reverse transkriptase, namun dengan cara yang berbeda dibandingkan NRTI. Contoh NNRTI seperti Efavirenz.
Efavirenz adalah obat yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk mengobati infeksi HIV pada orang dewasa dan anak-anak. Efavirenz sering digunakan dalam kombinasi dengan obat HIV lainnya.
– Penghambat protein (PI)
Obat ini memblokir enzim protease yang dibutuhkan virus untuk menghasilkan partikel kecil virus.
Kombinasi lopinavir dan ritonavir digunakan dengan obat lain untuk mengobati HIV.
Lopinavir dan ritonavir termasuk dalam kelas obat yang disebut protease inhibitor.
Obat ini bekerja dengan mengurangi jumlah HIV dalam darah.
Pengobatan HIV harus dilakukan secara rutin dan mengikuti petunjuk dokter untuk mencegah berkembangnya obat dan mengurangi virus.
Pasien memerlukan tindak lanjut rutin untuk menilai kinerja klinis dan kesehatan fisik.
Diketahui, Ikatan Dokter Indonesia didirikan pada 24 Oktober 1950. IDI bertugas mengatur dan mengembangkan profesi kedokteran di Indonesia, serta bekerja sama dengan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
IDI Jawa Tengah merupakan salah satu cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang merupakan perkumpulan profesi para tenaga medis di wilayah Jawa Tengah.
Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, dan melindungi kepentingan anggota dan masyarakat di bidang kesehatan.
IDI Jawa Tengah memiliki sekitar 20.000 anggota yang tersebar di 34 cabang di seluruh provinsi.
Anggota IDI diharapkan mematuhi standar medis dan berpartisipasi dalam program yang ditawarkan oleh organisasi. (Medan Pers)
BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… Menteri yang bertanggung jawab di bidang pengembangan kebudayaan dan tradisi mengapresiasi kerja sama lembaga pemerintah dan swasta dalam penanggulangan HIV/AIDS di Mimika.