Jolnn.com – BOYOLALI – Polres Boyolali Jawa Tengah menangkap delapan orang yang diduga melakukan pemukulan terhadap anak di bawah umur yang dituduh mencuri celana dalam.
Menurut Plt Kapolres Boyolali Pusat (Kapolres) dan Wakil Kompol Budi Adhy Buono, kedelapan tersangka masing-masing disingkat AG, SH, FM, MF, WT, MDR, TP dan RM.
Baca juga: Bocah 12 Tahun Dipukul dan Dipaksa Mengaku Mencuri Celana Dalam
Dia mengatakan delapan orang telah ditahan hingga 31 Desember.
Menurutnya, penyelidikan masih berlangsung.
Baca juga: Dua Suporter Persijap Jepara Diduga Penganiaya Warga Kudus
“Kami ingin mengatasi masalah ini secara profesional dan menyeluruh,” kata Budi di Boyolala, Jawa Tengah, Jumat (13 Desember).
Polisi juga tengah menyelidiki potensi keterlibatan pelaku lainnya.
Baca juga: Pelaku Penyerangan Sopir Taksi Siber di Jalan Tol di Jakarta Ditangkap
Beberapa barang bukti juga disita, termasuk celana pendek berwarna abu-abu.
Lalu kaos berwarna abu-abu bergambar mobil berwarna hijau dengan tulisan Barisan Sang Oppa Muda bekas sarung biru dan biru serta penjepit hijau garis kuning.
Ia menambahkan, para tersangka dijerat dengan pasal tersebut. Pasal 80 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 mengatur tentang perlindungan anak dan/atau seni. 170 KUHP tentang batu.
“Ancaman hukumannya maksimal tujuh tahun penjara,” ujarnya.
Pak Budi juga mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan tidak menyerahkan proses pidana kepada polisi.
Serahkan permasalahan tersebut kepada pihak yang berwajib, kata Budi.
Sebelumnya, bocah 12 tahun asal Banyusri, Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah, disingkat KM, menjadi korban operasi sigap tetangga setelah dituduh mencuri celana dalam.
Akibat kejadian tersebut, KM mengalami luka di sekujur tubuhnya. Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan KM juga mengalami cedera hidung.
Kemudian penyumbatan pembuluh darah di bagian belakang kepala sama dengan pelipis. Selain itu, juga terdapat retakan kecil pada bagian tengkorak. (Antara/Medan Pers)
Baca selengkapnya… Jimmy Tewas dalam Genangan Darah Polisi langsung memprediksi akan terjadi demonstrasi massal di Sampang