Medan Pers, JAKARTA – Bitcoin Halving Day menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh para investor.
VP of Operations Upbit Indonesia, Resna Raniadi mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi kurang lebih setiap 4 tahun sekali, dimana hadiah penambangan satu blok Bitcoin akan dikurangi setengahnya setiap 210.000 blok hingga mencapai batas maksimum 21 juta.
BACA JUGA: Tingkatkan Literasi Kripto di Indonesia, CEO Indodax Kunjungi Kampus
Secara historis, kata Resno, bitcoin sudah mengalami tiga kali halving.
Halving pertama terjadi pada tanggal 28 November 2012, ketika hadiah penambang, yang awalnya 50 BTC, turun menjadi 25 BTC.
BACA JUGA: Perdagangan fisik aset kripto semakin populer, Cassan: jadilah investor yang cerdas
Selain itu, penggandaan kedua terjadi pada tanggal 9 Juli 2016, ketika hadiah blok dikurangi dari 25 BTC menjadi 12,5 BTC.
Terakhir, halving Bitcoin terjadi pada 11 Mei 2020, dari 12,5 BTC menjadi 6,25 BTC.
BACA JUGA: CEO Bitget Gracie Chen Berbagi Tips untuk Membangun Tim Kripto yang Beragam dan Inklusif
Halving bitcoin berikutnya diperkirakan akan terjadi pada awal tahun 2024.
Pasokan koin yang dirilis diperkirakan mencapai 1,312,500 BTC dan hadiah penambangan dikurangi menjadi 3,125 BTC.
Sebelum Bitcoin dibelah dua, altcoin berada dalam keadaan dimana harganya cenderung stabil dalam kisaran harga tertentu.
“Penyebabnya hal ini terjadi karena pemain sedang fokus di pasar bitcoin,” kata Resno seperti dikutip di Jakarta, Jumat (15/12).
Perkiraan yang terjadi dan korelasinya dengan halving bitcoin adalah akan terjadi peningkatan jumlah altcoin yaitu fenomena musim altcoin.
Hal ini terjadi pada periode ini karena banyak altcoin yang mengalami kenaikan harga yang signifikan.
“Saat musim altcoin, harga altcoin dapat berfluktuasi ke arah yang tidak terduga,” kata Resno.
Halving Bitcoin pada tahun 2024 dianggap sebagai peristiwa penting yang mempengaruhi pasar kripto secara keseluruhan, termasuk pasar altcoin.
Musim altcoin diharapkan menjadi waktu yang menguntungkan bagi investor.
Mengingat hal tersebut, Upbit, sebagai bursa perdagangan aset digital resmi di Indonesia, juga menawarkan beberapa strategi yang dapat diterapkan investor sebelum Hari Penggandaan Bitcoin tahun depan dengan harapan dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Pertama, kata Resna, pelajari lebih lanjut tentang bitcoin dan faktor-faktor yang mempengaruhi pasar kripto.
Pahami dasar-dasar teknologi, tren adopsi, dan potensi dampak pengurangan separuh terhadap pasokan dan permintaan Bitcoin.
“Diversifikasi portofolio Anda, selain Bitcoin, pertimbangkan untuk berinvestasi pada cryptocurrency lain yang mungkin juga menawarkan potensi keuntungan selama periode halving,” kata Resna.
Selain itu, investor juga dapat berinvestasi pada aset tradisional sehingga portofolio investasinya tidak terkonsentrasi pada satu jenis aset saja.
Jadi pahami risikonya, waspadai tingkat risiko yang ada dalam investasi kripto.
Hingga halving terjadi, pasar kripto akan sangat fluktuatif dan harga Bitcoin bisa berfluktuasi secara liar.
“Pikirkan risiko yang akan timbul dan seberapa besar risiko yang dapat ditanggung investor,” kata Resno.
Ingat, lanjut Resna, untuk menggunakan platform pertukaran kripto yang dapat dipercaya dan aman serta terdaftar di bursa kripto resmi.
“Untuk menjamin keamanan dana dan informasi pribadi,” pungkas Resna (mcr10/Medan Pers).