Medan Pers PAPUA TENGAH – Jajak pendapat terbaru Citra Nasional Network (CNN) yang dilakukan jelang Pilkada Papua Tengah 2024 menyoroti dominasi Willem Vandyk-Aloysius Ghiyai sebagai duo calon gubernur dan wakil gubernur terkuat.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan pasangan Willem Vandycke-Aloysius Ghiyai mengungguli kandidat lainnya dengan selektivitas yang signifikan.
BACA JUGA: LKPI: Willem Vandycke-Aloysius Ghiyai Bakal Juara 6 Daerah di Papua Tengah
“Dalam simulasi pemilu tanpa pencalonan, mereka mendapat dukungan 65,6 persen, jauh di atas kandidat lain yang bersaing untuk memimpin negara bagian yang baru dibentuk ini,” kata direktur eksekutif CNN Robbie Rosiadi dalam pernyataannya, Sabtu (24 November).
Sementara Robbie melanjutkan Natalis Tabuni-Titus Natkime di urutan kedua dengan 12,6 persen, disusul Meki Navipa-Denas Geley dengan 8,9 persen, dan John Wempi Wetipo-Asilius Yu dengan 5,7 persen.
BACA JUGA: Perolehan Suara Willem Vandyk-Aloysius Giyai Tertinggi di Pilkada Papua Tengah
7,2 persen responden tidak punya pilihan atau memilih tidak menjawab.
Menurut Robbie, data menunjukkan mayoritas masyarakat Papua Tengah menaruh keyakinan besar pada pasangan Willem Vandyck-Aloysius Ghiyai untuk memerintah provinsi tersebut di masa depan.
BACA JUGA: Haris Azhar menilai Jaksa Banten mempolitisasi hukum di Pilkada Banten
Robbie mengatakan Willem Vandycke-Aloysius Ghiyai juga menunjukkan keunggulan lebih besar dalam sistem pemilu noken, di mana tokoh adat memegang peranan penting.
Kedua kandidat berhasil memperoleh dukungan 68,3 persen; Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menjadi pilihan masyarakat, namun juga mendapat dukungan kuat dari struktur adat dan tokoh masyarakat di berbagai wilayah di Papua Tengah.
Robbie mengatakan, pasangan Natalis Tabuni-Titus Natkime berada di urutan kedua dengan 10,1 persen, disusul Meki Navipa-Denas Geley dengan 5,7 persen, dan John Wempi Wetipo-Asilius U dengan 3,3 persen.
Robbie menilai sistem noken yang menjadi bagian dari tradisi pemilu Papua memperkuat posisi Willem Vandyk-Aloysius Ghiyai sebagai calon yang didukung berbagai elemen masyarakat.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pasangan calon juga menjadi indikator penting dalam survei ini.
Willem Vandycke-Aloysius Ghiai meraih tingkat kepercayaan tertinggi sebesar 87,4 persen; Hal ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang lebih besar terhadap kemampuan dan pengalamannya.
Disusul Natalis Tabuni-Titus Natkime 57,1 persen, Meki Navipa-Denas Geley 53,8 persen, dan John Wempi Wetipo-Asilius Yu 44,9 persen.
Robbie mengatakan tingginya kepercayaan diri terhadap Willem Vandyck-Aloysius Ghiyai tidak lepas dari rekam jejak kesuksesan mereka.
Khususnya, pengalaman Willem Vandyk dua periode menjabat sebagai Bupati Mimika.
Faktor produktivitas dinyatakan menjadi pertimbangan utama masyarakat dalam menentukan pilihan.
Sebanyak 77,9 persen responden mengatakan mereka memilih kandidat berdasarkan pengalaman dan prestasi aktual mereka.
Dalam hal ini, Willem Vandyk dinilai berhasil membimbing Mimika melalui sejumlah program strategis yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, pengalaman Aloysius Ghiyai di sektor kesehatan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Papua Tengah yang mengharapkan adanya perbaikan signifikan di sektor kesehatan.
“Ekspektasi masyarakat terhadap pasangan calon terpilih sangat tinggi. Mereka ingin pemerintah bisa memperluas akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,” kata Robbie.
Selain itu, permasalahan sosial seperti kemiskinan, pengangguran dan stunting juga merupakan permasalahan utama yang perlu ditangani oleh para pemimpin baru di Papua Tengah.
“Masyarakat juga berharap pemimpin terpilih dapat memperkuat perlindungan hak asasi manusia, meningkatkan keamanan, dan memberikan kepastian hukum yang lebih baik,” tambahnya.
Sekadar informasi, survei ini dilakukan terhadap 1.480 responden yang dipilih secara acak dari Daftar Pemilihan Tetap (PVR) di Papua Tengah.
Jajak pendapat ini memiliki margin of error ±2,55 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen sehingga hasilnya dianggap mewakili preferensi pemilih di Papua Tengah.
Pesertanya adalah masyarakat dari berbagai latar belakang, baik yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan, termasuk daerah yang menggunakan sistem pemungutan suara noken.
Komentator politik dan ekonomi Dedi Roman menilai dominasi Willem Vandycke-Aloysius Ghiyai dalam jajak pendapat ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kemampuannya menghadapi tantangan saat ini di Papua Tengah.
Oleh karena itu, kata dia, pengalaman Willem Vandyk sebagai pemimpin daerah menjadi modal penting dalam menarik dukungan masyarakat.
Keberhasilan Wandik dalam membangun Mimika dari segi infrastruktur dan pelayanan publik menjadi alasan utama masyarakat Papua Tengah memberikan dukungan besar kepada keduanya.
“Dengan selektivitas tinggi, dukungan masyarakat luas, dan tingkat kepercayaan yang tinggi, pasangan Willem Vandyck-Aloysius Ghiyai diproyeksikan akan muncul sebagai calon terkuat pada Pilkada Papua Tengah 2024,” ujarnya.
Diharapkan keduanya dapat membawa perubahan positif, menjawab kebutuhan masyarakat dan mempercepat pembangunan Papua Tengah menjadi salah satu provinsi maju dan sejahtera.
Muhamad Sutisna, komentator politik dan intelijen Universitas Indonesia, menilai hasil jajak pendapat CNN adalah kenyataan di Papua Tengah.
Di 6 daerah akan diadakan pilkada langsung atau pilkada dengan sistem noken yang pemenangnya adalah Willem Vandyck-Aloysius Ghiai.
“Willem Vandycke-Aloysius Ghiyai memang memiliki riwayat korupsi yang bersih dan rekam jejaknya dalam membangun Papua sepanjang kariernya di pemerintahan terbukti. Selain itu, Willem Vandyck dikenal sebagai bupati karena sangat populer dan jujur.” Muhammad Sutisna. (1 Maret/Jepang)