Makara Production Angkat Mitos Pulung Gantung dalam Film Horor Terbaru

author
1 minute, 24 seconds Read

Medan Pers, Jakarta – Produksi Capricorn diperkirakan akan merilis film horor pada 6 Februari 2025, sebuah film horor berjudul Pulung Gande Petty Nagandat.

Film ini meningkatkan sejarah perkotaan legenda Gunangkidul, Java Central, yang menceritakan kisah mitos Pulung, kutukan yang dianggap mendorong para korban untuk bunuh diri.

Baca juga: Gandhi Fernando menyebutkan film Kunti Children di 10 negara Asia

Dalam trailer teaser yang dirilis, Kahani mulai kembali ke kota asalnya bersama pacarnya, Alana (Nadia Bulan Sofya) dan kedua temannya, Ben (Michael Russell) dan Elsa (Anisa Orelia Kaila) dengan Ryan (Andrew Barrett).

Dia menyelidiki kematian misterius ayah Ryan, yang diduga terkait dengan kutukan Pulung. Ketegangan meningkat ketika Alana menjadi tujuan kutukan sehingga dia hampir bisa bunuh diri.

Baca Juga: Film Light’s adalah tabir gelap di belakang sepak bola Indonesia

Ryan dan Ben mencoba menyelamatkan Alana dengan bantuan Khodam dari ibunya, Marina (Edelia Ras), disebut NYI Darsih. Namun, waktu Anda terbatas sampai Magarbari tiba.

Penggoda juga memiliki mitos lain, seperti pagar bambu kuning, yang dianggap sebagai fana bagi kekuatan kejahatan oleh masyarakat.

Baca juga: 3 Berita dari Artis Berita: Lusinan Pemirsa DWP adalah korban pemulihan paksa, Baim Wong memiliki kabar baik

Film Pulung Hang Petty Nagandat juga dibintangi oleh Egley, Indra Pacic dan Edalia Rasha. Disutradarai oleh Chiska Dapurt dan Shankar R.S.

Dalam sebuah pernyataan yang ditulis pada hari Kamis (26/12), Chiska mengatakan: “Kami ingin menyajikan keindahan visual alam, yang tidak pernah dikenal dalam film -film Indonesia.”

Produser Shankar R.S.

“Bunuh diri bukanlah cara untuk keluar dari masalah. Melalui film ini kami ingin mengundang orang untuk berpikir lebih rasional dan tidak terperangkap dalam mitos yang tidak berdasar, “katanya.

Produser Eksekutif Ram b. Tribudiman mengatakan cerita film tidak sepenuhnya mengikuti mitos tradisional.

“Kami ingin publik menemukan pelajaran positif setelah menonton,” katanya. (JLO/Medan Pers)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *