Medan Pers, JAKARTA – Pemerintah optimis penerapan Industri 4.0 dapat menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar ke-10 di dunia pada tahun 2030.
Salah satunya melalui perayaan Indonesia Trade Fair atau TEI 2024, perdagangan tahunan terbesar dan terbesar di Indonesia.
Baca juga: Kemendikbud Bakal Tampilkan 72 Baju di JMFW 2025
TEI adalah pameran perdagangan internasional yang berfokus pada B2B, yang dirancang untuk merangsang pertumbuhan produk ekspor negara dan memperluas pasar ekspornya.
Diselenggarakan di ICE BSD Tangerang pada tanggal 9-12 Oktober 2024, TEI kembali digelar dengan mengusung tema “Bangun hubungan yang kuat dengan yang terbaik dari Indonesia”.
Baca juga: Banyak P1 yang Terganjal Pendaftaran PPPK 2024, Persyaratan Kemendikbudristek Seperti Buah Simalakama
“Tahun ini merupakan tahun kedua Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Departemen Umum Pendidikan Vokasi melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan Departemen Umum Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan. Dari Republik Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal Departemen Umum Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek.
Dalam pameran yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan terkemuka nasional dan banyak calon pembeli dari dalam dan luar negeri ini, 10 Unit Pendidikan Kejuruan (SPV) akan menampilkan 25 produk inovasi. Meliputi 7 Perguruan Tinggi Pendidikan Kejuruan (PTTPV) dan 3 Pendidikan Kejuruan (SMK).
Baca juga: Pelajar yang Belum Pernah mengalami Pelecehan Seksual
Saryadi mengapresiasi Kementerian Perdagangan yang meyakinkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kembali bergabung dalam TEI.
Acara ini merupakan bukti komitmen Departemen Umum Pendidikan Vokasi dalam mendorong SPV baik SMK maupun PTPPV untuk memasuki ekosistem industri.
Pendidikan vokasi diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang relevan sehingga dapat menjadi bagian dalam meningkatkan persaingan industri dan berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.
“Produk-produk yang dipamerkan pada TEI di stand profesi merupakan inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh SPV, produk terbaik pendidikan vokasi yang berkontribusi langsung terhadap pengembangan perekonomian perusahaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, beberapa inovasi tersebut juga dihasilkan dari program pendidikan tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seperti Yayasan Penelitian Jodoh dan Pusat Unggulan Sekolah Vokasi.
Dalam kesempatan tersebut, Miftah Farid, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, juga mengapresiasi Departemen Umum Pendidikan Vokasi yang telah mendukung SPV untuk berintegrasi dengan industri.
Miftah menjelaskan melalui ajang TEI ini, SPV memiliki banyak peluang untuk memperkuat persaingan lokal.
Ia mencontohkan, keanggotaan TEI mengalami peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan tahun 2023. Indikator pengakuan internasional dilihat dari pembeli internasional yang terdaftar, dan tahun ini terdapat 9.000 pembeli, meningkat 52% dibandingkan tahun 2023.
Sahabat Pendidikan Vokasi dapat memanfaatkannya untuk menjalin relasi dengan 1.300 pengusaha Indonesia di sana, sehingga turut memperkuat persaingan lokal. Peluang kedua yang bisa dimanfaatkan adalah penetrasi pasar, business match, dan business advis.
“Ini merupakan wadah bagi perwakilan perusahaan asing yang akan memberikan informasi pasar mengenai produk seluruh unit vokasi yang dipamerkan,” kata Miftah.
Politeknik Astra menjadi salah satu peserta TEI 2024 yang akan menampilkan mesin Numerically Controlled Computer (CNC) bernama CNC Innostra.
Salah satu perwakilan multiteknik Astra, Harki Apri Yanto menjelaskan, produk CNC Innostra memiliki keunikan dan berbeda dengan kompetitor luar negeri karena menggabungkan tiga fungsi sekaligus: milling, laser grafir, dan 3D print.
Ketiga fungsi tersebut diharapkan dapat memperlancar proses produksi di bidang manufaktur atau usaha kreatif. Tak hanya itu, produk ini juga berhasil memiliki TKDN yang tinggi sebagai wujud keberhasilan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia.
“Butuh waktu lima tahun untuk mengembangkan produk ini. Kami sangat berharap bisa menampilkan produk kami di ajang TEI,” kata Harki.
10 besar unit pelatihan profesi yang inovasi dan produknya dapat dilihat di TEI adalah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya: Aquasense & tipe 1 CREATE, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya: ROV ROWAMBA & Alat Uji Kinerja Portable (AP2T) untuk tes manuver dan tes progresif di bidang TEI. mengirimkan
Selengkapnya Trainer kit Politeknik Negeri Batam plc, Surveyor, Monitor Cuaca, Bagasi QR Code, Timbangan Bayi & Balita, Crawler Dumper Politeknik Negeri Semarang & Kinematika Wikrama.
ATMI Surakarta Infant Radiant Warmer, Suction Pump, Dental Chair, & Monitoring System, Politeknik ASTRA: CNC Innostra, Sekolah Vokasi UGM: Intelligent Railway Vibration Monitoring System (IRV-MS), Brake Pad Fracture Analyzer, & NATIX-IRV.
Kemudian SMKS Samudera Nusantara Cirebon: Idler Shaft berbentuk rangka, SMKS PIKA Semarang meja 2 dan bangku 8, Bracket lampu SMKN 2 Salatiga, cover gearbox dan penutup oli berbentuk rangka. (esy/Medan Pers)
Baca Juga… Alasan Penutup Mata di Bogor Ternyata Seram Gara-Gara Ini