Medan Pers, JAKARTA – Asma merupakan penyakit pernafasan yang sangat mengkhawatirkan.
Asma bronkial atau dikenal juga dengan asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada saluran pernafasan (bronkus).
Baca juga: Jangan Sepelekan Asma pada Anak
Peradangan tersebut akhirnya membuat saluran pernafasan membengkak dan sangat sensitif.
Akibatnya, saluran pernafasan menyempit sehingga udara yang masuk ke paru-paru menjadi terbatas.
Baca juga: 3 Obat Penurunan Berat Badan yang Bisa Dicoba, Jangan Berlebihan
Peradangan juga menyebabkan sel-sel di saluran pernapasan memproduksi lendir lebih banyak dari biasanya.
Lendir ini dapat semakin mempersempit saluran pernapasan dan membuat sulit bernapas lega.
Baca juga: Hidup normal penderita asma, hindari pencetusnya agar tidak kambuh lagi
Pengobatan asma oleh dokter secara umum terbagi menjadi dua kategori, yaitu pengobatan jangka panjang dan jangka pendek.
Dokter merekomendasikan pengobatan jangka pendek untuk penderita asma intermiten.
Terapi obat asma jangka pendek bertujuan untuk memberikan bantuan segera dari serangan asma mendadak.
Obat ini dapat mengatasi gejala asma akut bila serangannya berulang.
Obat ini bekerja lebih cepat hanya dalam beberapa menit dan bertahan 4-6 jam.
Namun obat ini tidak disarankan untuk digunakan secara rutin atau sehari-hari.
Obat asma jangka pendek hanya digunakan sebagai pertolongan pertama.
Berikut pernyataannya seperti dilansir situs Genpi.co.1. Kortikosteroid oral dan intravena
Biasanya, dokter Anda mungkin meresepkan obat steroid oral, seperti prednison dan metilprednisolon, bila gejala asma tidak dapat dikendalikan dengan obat hirup.
Obat steroid oral sebaiknya digunakan hanya untuk jangka pendek dan hanya untuk mengobati serangan asma jenis parah.
Biasanya dokter akan meresepkan obat steroid oral hanya untuk 1-2 minggu.
Pasalnya, obat steroid oral bisa menimbulkan efek samping yang serius jika digunakan dalam jangka panjang.
Risiko efek samping dapat berupa penambahan berat badan, hipertensi, otot melemah, mudah memar, dll.2. Inhaler beta 2-agonis kerja pendek
Inhaler ini merupakan salah satu jenis bronkodilator yang bertindak cepat untuk menghentikan gejala asma ketika serangan kambuh.
Obat asma pilihan pertama pada golongan ini adalah: albuterol; pirbuterol; Levalbuterol.
Obat beta-agonis kerja pendek dapat diberikan menggunakan inhaler atau nebulizer genggam (portabel).3. Ipratopium
Ipratropium paling banyak digunakan untuk mengobati emfisema dan bronkitis kronis.
Obat ini juga bisa digunakan sebagai terapi bronkodilator kerja cepat.
Fungsinya untuk segera mengendurkan otot-otot saluran napas yang menegang saat serangan asma kambuh.
Jadi obat ini bisa digunakan saat gejala asma baru mulai muncul (GENPI/Medan Pers).
Baca artikel lainnya… Daewong akan memperkenalkan obat asam lambung di Indonesia