Medan Pers, Jawa Tengah – Polisi menghadiri empat manajemen Siber Investigators (Ditrestif) dari Pusat Kepolisian Regional Java (Ditresiber), yang datang ke geng Sukatani.
Pemeriksaan dilakukan oleh Profesional dan Keamanan (Bidpropam) polisi regional di Java Central, pada hari Jumat (21/2).
Baca juga: Sebelum membuat video dengan alasan, Sukatani dikunjungi oleh polisi
Kepala hubungan masyarakat dari Komisaris Polisi Regional Pusat Java, Pol Artano, mengatakan bahwa hasil hasil mengatakan tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh penyelidik atau tugas utama dan fungsional (Tupoxi).
“Pusat Kepolisian Regional Java telah diperiksa, hasilnya jelas, mereka profesional dalam tugas mereka sesuai dengan tugas utama,” kata Kombes Artano kepada Medan Pers dengan pesan WhatsApp, Sabtu (22/2).
Baca Juga: Penilaian IPW dari SUBLATANI MELODY TROPA VERSE Make the Police Ears
Kombes Artant mengatakan bahwa lagu itu didengarkan oleh Pay Pay, yang dimiliki oleh Sukatani.
Menurutnya, lirik lirik pasca-titik Purbalangga Regency dimuat dengan membangun kritik.
Baca Juga: IPW: Lagu di Sukatani Harus Introspektif untuk Polisi Nasional
Dia mengundang Grup Sukatani untuk membawa lagu untuk membayar polisi publik lagi, termasuk lagi Spotify Digital Music Services.
“Mangga, tamu,” kata Akademi Polisi 1994 (AKPOL).
Sebelumnya, mengedarkan video minta maaf untuk dua personel geng Sukatani ke kepala polisi nasional, Listyo Sigit Prabowo, karena lagu itu berjudul Pay Pay Viral di media sosial.
Dua anggota Sukatani, yaitu Muhammad Syifa ke Lufti atau biasanya ditunjuk Actroguy, dan Novi Citra alias alias Twister Angel meminta alasan karena lagu yang diluncurkan pada tahun 2023 mengkritik polisi.
Bahkan, lagu di album gelap yang dipersiapkan di Sukatani diimplementasikan oleh Digital Music Services.
Dia menyelidiki kalibrasi, Sukatani meminta maaf kepada kepala polisi nasional karena dia dikunjungi oleh manajemen pusat polisi regional Java. (WSN/Medan Pers)
