Medan Pers, SLEMAN – EDW, 29, warga Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pelecehan seksual terhadap 22 anak.
Pengungkapan kasus tersebut bermula pada Selasa 24 September 2024 sekitar pukul 01.00 WIB. Diketahui, peristiwa pencabulan sesama jenis dengan seorang anak (homoseksual) dilakukan EWD di rumahnya di Gamping.
Baca juga: Tersangka Pencabulan Pelajar di Bekasi Meninggal Dunia
“Awalnya pelapor mengetahui tingkah laku saksi Nomor 1, bahwa perbuatan tersebut terjadi dari rekaman video anak kandungnya,” kata Kapolsek Gamping Sandro Dwi Rahadian di Sleman, Jumat.
Ia mengatakan, 22 korban pencabulan tersebut antara lain enam laki-laki berusia 17-19 tahun, tiga anak berusia 13 tahun, dan 13 anak balita.
Baca juga: Detik-detik Evakuasi Pelaku Pelecehan Seksual dari Pondok Pesantren Bekasi
Akibat kejadian pencabulan dan hubungan dengan pelaku pada bulan sebelumnya, korban mengalami perubahan perilaku.
Bahkan, setiap pulang sekolah, korban seringkali tidak pulang ke rumah melainkan langsung menuju tempat tinggal pelaku untuk bermain.
Baca juga: Pelajar nakal korban pelecehan seksual
Selain itu, korban seringkali tidak pulang ke rumah pada waktu yang tepat dan sering setiap hari membawa beras atau makanan dari rumah untuk dibawa ke tempat kejadian perkara atau ke rumah pelaku.
Karena sikap tersebut, seringkali korban tidak mau memungkiri bahwa orang tuanya atau korban pernah mengalami trauma psikologis, ujarnya.
Sandro Davi menyatakan, tindakan pelaku merupakan pelecehan seksual, sedangkan motif pelaku adalah keinginan untuk mendapatkan kepuasan.
“Dalam pembentukan EDW, petugas Unit Reskrim Polres Sleeman melakukan penyelidikan dan tersangka EDW ditangkap di Gamping dan dikembalikan ke tahanan Polsek Gamping,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa kegiatan EDW tunduk pada Art. 82 bagian 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pengertian Tujuan Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Berdasarkan Hukum jo Pasal 64 KUHP atau Pasal 292 KUHP sehubungan dengan Art. 64 KUHP.
“EDW mendapat hukuman maksimal 15 tahun atas perbuatannya,” ujarnya. (ANTARA/Medan Pers)
Baca artikel lainnya… Alasan menatap Bogor karena menakutkan.