Medan Pers, jakarta -du -tahun -told buron, jambato dengan inrika dll. (28) ditembak mati setelah penampilannya di Pademanangan Timur pada Juli 2022.
Para penjahat ditangkap di Varaka, Jakarta utara, Sabtu (10/19).
Baca Juga: Tuh 2 Jambret, yang bertindak pada hari bebas mobil, Sudiraman akhirnya ditangkap
“Kami terpaksa mengambil tindakan rata -rata,” AKBP Wahyudi, kepala wakil metro Jakarta Utara, mengatakan dalam konferensi pers pada hari Jumat.
Dia mengatakan tindakan telah dilakukan sementara tersangka mencoba melarikan diri dan berperang melawan pihak berwenang.
Baca juga: Wajah Snatcher beraksi di Thahrinrin-Sudirma CFD, yah, yah, yah
“Pihak berwenang ditemukan oleh rumahnya, kosong, ternyata dia tersembunyi dan sudah ada tempat untuk beristirahat,” kata Vahudi.
Dia mengatakan para penjahat berpartisipasi di tetangga tetangga dari jendela atap rumah dan memiliki kesempatan untuk bertarung.
Baca Juga: Film Porno, Siskayi dan Aktor Lainnya Dihukum Penjara Satu Tahun
“Faktanya, anggota kami jatuh dan mengalami cedera kepala,” katanya.
Dia mengatakan tersangka dikeluarkan pada 21 Juli 2022 dan pada saat itu korban dan suaminya Padmangan II duduk di depan 13 masjid, kemudian para penjahat melintas dan memantau kondisi di sekitarnya.
Ketika para penjahat merasa bahwa situasinya aman, para penjahat segera menggunakan ponsel korban, yang digunakan, korban terkejut berada tepat di belakang sepeda motor korban, sampai ia diseret di jalan dengan 10 meter.
“Pada waktu itu ada pantai dan kepala korban bertabrakan dengan pantai dan mesin besi telah dilepas. Korban segera memasuki rumah sakit karena insiden itu dan koma meninggal tiga bulan lalu,” katanya.
Penjahat mengeluarkan ponsel korban dan suaminya ketika insiden itu juga mencoba mendorong pria itu, tetapi yang diadakan adalah tas penjahat.
Menurutnya, tas itu memiliki dompet pelakunya, identitas dan tim umum Gedung Kepolisian Padmangan melakukan penyelidikan dan penemuan di rumahnya. Namun itu tidak ditemukan pada tahun 2022.
“Selama sekitar dua tahun, kami menemukan tempat yang brilian dan menerima informasi bahwa tersangka memilih kembali kediamannya, Warakas. Di sana kami melakukan penangkapan pada hari Sabtu (10/19),” katanya.
Akp Gede Gustiyana, kepala investigasi kriminal polisi Padmangan, melaporkan bahwa pihak berwenang menyerang rumah penjahat itu, namun gagal.
Rupanya, katanya, rumah penjahat memiliki ruang khusus untuk para penjahat di atap, dll. Dan keluarga penjahat bukanlah koperasi.
Selain itu, para penjahat juga memindahkan rumah, setelah penampilannya di Kalimantan, kemudian yang terpanjang ia menjadi ABK di daerah Jawa.
Dia berkata, “Inilah mengapa sulit bagi kami untuk menyelidiki, serta saksi minimum untuk gerakannya, sebuah keluarga yang tidak terlalu kooperatif pada saat itu, itulah sebabnya kami mengalami kesulitan,” katanya.
Dia mengklaim bahwa para pejabat dibantu oleh penduduk di lingkungan para penjahat yang tidak menyukai penjahat, dll.
Terakhir kali selama Idul Fitri, diketahui bahwa para pelakunya ada di rumahnya, tetapi telah meninggal ketika dia diserang.
“Kemarin, kami menangkap pada hari Sabtu, kami ditemukan kosong di rumahnya, diketahui bahwa ia tersembunyi di kamar khusus,” katanya.
AKP Gede Gustiyana mengatakan pelakunya adalah pemain tunggal dan tidak ada jaringan.
Dia tidak bisa datang ke tempat baru dan kembali ke Jakarta sampai akhir ditangkap.
Penjahat didakwa dengan Pasal 362 KUHP sesuai dengan Pasal 365 paragraf (1) dan paragraf (3) dalam kombinasi dengan Pasal 362 KUHP, di mana korban meninggal dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.
Suami korban, Dodi berterima kasih kepada para pejabat yang menangkap pelakunya.
Dodi datang ke kantor polisi Padmangan bersama putrinya dan melihat para penjahat untuk pertama kalinya. (Antara/Medan Pers)
Baca artikel lain … Profil Kolonel Anton Pallaguuna, Sukhoi Combat Pilot, yang merupakan mitra prabovo